Jaga Lisan
Imam an-Nawawi mengingatkan kita, sepatutnya setiap orang mukallaf menjaga lisannya dari seluruh perkataan, kecuali ucapan yang jelas menampakkan kemaslahatan. Manakala berbicara dan diam seimbang kemaslahatannya. Maka berdasarkan petunjuk Sunnah, lebih baik menahan diri dari berbicara. Karena perkataan yang mubah bisa menyeret kepada perkataan haram atau makruh. Bahkan itu sudah banyak terjadi atau biasa. Dan keselamatan tidak terukur harganya.[1]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
"Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam.”
Sumber: https://almanhaj.or.id/3793-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-selalu-menjaga-lisannya.html
Foto: @ananisahh
Hijaber Najah:
WA 0857-6533-0110
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
"Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam.”
Sumber: https://almanhaj.or.id/3793-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-selalu-menjaga-lisannya.html
Foto: @ananisahh
Hijaber Najah:
WA 0857-6533-0110
Komentar
Posting Komentar